Sponsor
HUT Jakarta yang ke - 486 ini sangatlah spesial bagi penduduknya dan menjadikan moment suka cita dan sarat akan kemeriahan acara HUT Jakarta ke - 486 Gubernur DKI Jakarta akan dimulai dari Lapangan Bola Pusat Industri Kecil Cakung, Jakarta Timur. Widodo memiliki alasan tersendiri mengapa HUT ke-486 DKI Jakarta Ia ingin HUT DKI dirasakan seluruh warga DKI, "Supaya mendekati rakyat, ada kegembiraan rakyat, tidak elitis gitu," ujar Jokowi di sela-sela acara pencanangan
Logo dan tema peringatan HUT Jakarta kali ini terinspirasi oleh penggambaran Jakarta yang penuh keragaman sebagai miniatur Indonesia, kata Sylviana yng menjabat sebagai Ketua Panitia HUT ke-486 DKI.
Logo HUT Jakarta tahun ini terbentuk dari beberapa daun dan air yang sederhana dan berfilosofi kedekatan antarbudaya di Indonesia. Ilustrasi gambar puncak Monas sebagai simbol logo di sekelilingnya menjadi lambang Ibu Kota dan warna-warni sebagai simbol keberagaman. Logo itu juga dilandaskan pada nilai-nilai multikultural di Jakarta.
Tema yang diusung di HUT Jakarta tahun ini adalah "Jakarta Baru, Jakarta Kita". Tema itu memiliki makna kerakyatan dalam kebersamaan. "Tema itu juga berarti adanya semangat untuk mengubah dan menata Jakarta yang lebih manusiawi (humanis), memiliki masa depan yang lebih baik (futuris), memiliki kekhasan (branding) dengan tetap menjaga keragaman yang tumbuh dan berkembang di Jakarta
Acara-acara yang disajikan HUT Jakarta tahun ini lebih semarak dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Sekitar 35 kegiatan digelar untuk memeriahkan perayaan HUT ke-486 DKI, antara lain, Jakarta International 10K, Jakarta Great Sale, Jakarnaval, Pekan Raya Jakarta (PRJ), Jakarta Fashion and Food Festival, dan berbagai kegiatan olah raga dan seni.
Di malam puncak ulang tahun Jakarta pada 22 Juni 2013, akan digelar Jakarta Night Festival dengan konsep car free night dan sejumlah panggung hiburan di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Kronologis Jakarta
Ibu Kota Jakarta adalah ibu kota tercinta bagi kebanyakan orang indonesia menyebutnya, kota ini yang sebelumnya bernama Sunda Kelapa pada tahun (1526-1527) dan menjadi Jayakarta pada tahun (1527 - 1619) memiliki banyak sejarah, kebudayaan dan seni tradisional yang diwarisi oleh nenek moyang kota jakarta. Jakarta juga disebut dengan kota metropolitan karena banyaknya sekelumit status sosial dari berbagai kota bahkan provinsi yang masuk untuk mengadu nasib di ibu kota ini.
Kota jakarta memiliki kebudayaan yang khas melekat pada hati sanubari penduduknya dimana terdapat suku asli yang bernama suku BETAWI. Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antar etnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. jakarta juga memiliki berbagai macam kesenian diantaranya :
Ondel-Ondel
Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
Gambang Kromong
Merupakan salah atu musik khas dari kesenian Betawi yang paling terkenal. Setiap kesempatan perihal Betawi, kesenian ini selalu menjadi tempat paling utama. Ini di karenakan kesenian ini sangat erat sekali ikatannya dengan kesenian Betawi. Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan budaya Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang di gunakan seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan,Tehyan dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain: gambang, kromong, krecek, gendang, kempul dan gong. Sejak abad ke 18, kesenian Gambang Kromong sudah sangat berkembang khususnya di daerah Tangerang.
Orkes Samrah
Kesenian Betawi yang dalam bentuk orkes yang mendapat pengaruh dari suku Melayu. Lagu-lagu yang biasa di bawakan biasanya lagu-lagu yang bersifat jadul(jaman dulu) seperti lagu Burung Putih, Pulo angsa Dua dan sirih Kuning. Orkes Samrahh banyak berkembang di daerah Tenabang, dimana daerah ini dikenal sebagai pusat dari penyebaran Melayu Riau di Betawi. Orkes samrah juga biasa dipakai mengiringi lagu-lagu khas Betawi semacam Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung dan lain-lain. Sementara tarian yang biasa diiringi orkes samrah disebut Tari Samrah. Biasanya, para penari samrah menari berpasang-pasangan dengan gerakan tari bermacam-macam, yang salah satunya dipengaruhi oleh gerakan silat.
Tanjidor
Kesenian Tanjidor umumnya dipakai dalam musik jalanan tradisional, atau pesta cap gomeh di kalangan Cina Betawi. Musik ini merupakan sisa dari musik baris dan musik tiup zaman Belanda di Indonesia. Juga biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.
Lenong
Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi atas kesenian serupa seperti "komedi bangsawan" dan "teater stambul" yang sudah ada saat itu.
Selamat berpesta ria bagi pnduduk jakarta semoga jakarta tidak macet lagie...aminnn!!!